Jasa Orang Tua

Di ibaratkan besarnya gunung, luasnya lautan hingga seluruh isi dunia tak akan mungkin jasa kedua orang tua kita bisa kita balas. Orang tua tidak mengharap imbalan, tidak mengharap harta, maupun sesuatu yang berharga sekalipun di dunia ini. Kedua orang tua kita hanya ingin anaknya lebih baik dari pada orang tuanya. Sebagian anak saat ini tidak tahu-menahu tentang beratnya pengorbanan orang tua untuk membesarkan kita, bahkan dewasa ini ada yang lebih parah lagi, yaitu tidak ingin tahu tentang pengorbanan tersebut, yang penting “aku gak mau tahu yang penting aku senang pada kehidupan yang aku jalani saat ini”.
Seperti kenyataan saat ini, walaupun tidak semuanya anak seperti ini, tapi cobalah berfikir anak macam apa kamu ini. Hingga tidak mau tahu pengorbanan orang tuamu. Kalau orang tua tahu pasti beliau menyesal telah melahirkanmu. Bahagiakan orang tua, jadilah apa yang di inginkan oleh orang tua mu, beliau pasti akan bahagia bila melihat anaknya sukses. Orang tua tidak meminta kembali semua hal yang digunakan untuk membesarkan mu. Hanya satu keinginan orang tua yaitu melihat anaknya sukses di segala bidang. Tahukah kamu orang tua selalu mendo’akan mu dimanapun beliau berada, tak kenal lelah dan tidak bosan-bosan untuk berdo’a.
Ambil saja contoh di kehidupan sehari-hari, dimana sang ibu mengandung dan melahirkan anaknya. Dari mengandung saja sudah sangat berat, ibu harus mengandung selama sembilan bulan sepuluh hari, itupun harus bersusah payah. Harus selalu mengontrol bayi yang dikandungnya, selalu menjaga kesehatan, serta harus makan-makanan penuh gizi demi perkembangan yang optimal untuk bayi yang dikandungnya. Apa lagi harus bolak-balik priksa ke dokter yang mungkin biayanya tidak sedikit, itupun kalau beliau punya uang. Kalau tidak punya uang beliau harus menghutang pada saudara, itupun kalau saudara ada, dan kalau tidak ada beliau harus menghutang pada tetangga.
Bukan hanya ibu saja yang bersusah payah, bapak juga berat peranannya. Bapak harus bekerja keras untuk mencari nafkah demi kelangsungan kehidupan yang dijalani. Disaat ibu melahirkan bapak harus harus bekerja keras dua kali dimana harus mengurus ibu yang sedang melahirkan serta harus mencari nafkah, begitu lelahnya bapak. Ibu pun sama seperti itu, apa lagi ibu yang sedang melahirkan berani mempertaruhkan nyawanya untuk si bayi.
Pengorbanan beliau tidak sampai disini saja, setelah kelahiran sang anak beliau harus merawat, mendidik dan membesarkan anak tersebut. Apakah kamu tahu bila sewaktu bayi kamu menangis malam-malam. Beliau berdua sering tidak tidur karena kamu rewel, beliau sangat sanyang pada mu dan tidak ingin kamu itu rewel. Bapak harus menemani ibu yang menyusui kamu hinga kamu tidak rewel dan menangis lagi. Tidak bisa dipungkiri lagi bila beliau setiap hari lelah untuk mengurusimu, tapi beliau selalu bersabar.
Ingatkah kamu di saat kamu ngompol atau buang air, beliau selalu bergantian untuk merawatmu tanpa rasa jijik. Apa bila kamu sakit, beliau selalu bingung dan berusaha untuk mengobati sakitmu. Meskipun biaya yang dikeluarkan untuk pengobatanmu sangat mahal, beliau berani menghabiskan harata bendanya demi kesehatanmu. Sampai-sampai harus berhutang, meskipun tidak sedikit jumlahnya. Tahukah kamu ibu mu sampai berlinangan air mata meratapi mu disaat kamu terbaring sakit. Begitu besar jasa mereka berdua.
Tidak hanya sampai disini saja, beliau harus menjadikanmu anak yang pandai yang kelak bisa berguna bagi Nusa, Bangsa, serta Agama. Beliau menyekolahkan mu, apa lagi oramg tua kepingin anaknya bersekolah di sekolah terbaik. Tidak sedikit untuk membiayai pendidikanmu, beliau ingin kamu menjadi anak yang pandai. Sampai-sampai kamu dibiayai mulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)sampai dengan perguruan tinggi. Bila kamu menghitung berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk membiayai mu mulai dari lahir hingga sekarang.
Coba buat orang tuamu bisa tersenyum lebar dan bangga mempunyai anak seperti mu.

By: Ega Putra

Read More..

Manusia makhluk yang berakal

Allah menciptakan manusia sesempurna mungkin, karena manusia sebagai kholifah dimuka bumi. Bukannya manusia diciptakan begitu saja dan dengan tanpa tahap-tahap proses yang begitu rumit. Memang karena akal makhuk Allah yang satu ini memiliki keunikan tersendiri dan dilebihkan dari makhluk yang lain.
Kita tahu bahwasannya ada makhluk yang diciptakan Allah memiliki otak, akan tetapi mahluk tersebut tidak memiliki akal yang bisa digunakan untuk berfikir. Manusia diberikan kelebihan yaitu akal, dimana hal yang satu ini tidak dimiliki oleh makhluk lain. Selain dari akalnya Allah menciptakan manusia dengan sebaik-baik rupa. Tidak heran bahwa semua hal yang ada di dunia ini dapat di kuasai oleh manusia.
Dengan kelebihan akal tersebut manusia dapat membedakan mana sesuatu yang baik serta yang buruk, mekipun begitu akal bukan digunakan sebagai memikirkan hal yang ada di kehidupan ini tapi juga digunakan untuk memikirkan hal sebelum dan sesudah kehidupan. Dari akal tersebut maka harus di barengi dengan keimanan, bila hal tersebut diabaikan maka dapat dikatakan manusia tersebut tidak sempurna. Fikiran yang di barengi dan dihiasi dengan keimanan maka akan timbul suatu sifat dan nilai kemanusiaan yang sempurna, memang manusia diciptakan dengan kesempurnaan yang terbatas. Kesempurnaan yang sesungguhnya adalah milik Allah.
Berfikir merupakan sifat manusia, dari fikiran yang sehat maka manusia manusia dapat menciptakan hal-hal baru. Bahwa dalam realita sehari-hari banyak eksperimen-eksperimen yang digunakan untuk mengasah akal dan menciptakan hal yang baru, seperti halnya yang baru-baru ini dunia ilmu pengetahuan yang mengalami kemajuan pesat dan di sepesifikasikan dalam kehidupan yang bisa bermanfaat bagi manusia itu sendiri.
Selain akal, manusia juga diberikan insting atau naluri oleh Allah. Sebagai pemberian Allah SWT, Insting selalu bersifat suci dalam artian tidak mau dikotori. Insting tidak mau dikotori oleh perilaku raga yang kotor menyimpang dari Hukum Allah. Insting Hanya memerlukan perjalanan hidup yang baik dari raga kita. Agar diri kita dapat menciptakan sejarah hidup yang lebih baik.
Begitu sempurnanya desain Allah untuk manusia yang dibekali oleh akal, maka dari itu manusia bisa disebut sebagai hewan yang berakal yang bisa berfikir dan mampu menguasi dan mendominasi segala aspek kehidupan di dunia. Meskipun sepandai-pandai akal manusia, tapi masih ada yang lebih pandai lagi, yaitu Allah SWT.


By: EGA PUTRA

Read More..

BERSABARLAH SAUDARAKU

Kita harus bersukur diberikan kesehatan serta betapa banyak nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita. Biarpun dalam kondisi yang pas-pasan dalam hidup, namun itu jangan menjadikan kita tidak mensyukuri nikmat-Nya. Mungkin cerita ini sedikit akan memaparkan sebuah kisah perjuangan remaja cacat.
Adzan dhuhur telah berkumandang aku pulang dari bekerja, dimana provesiku sebagai seorang penjual koran. Seusai melapaskan rasa lapar yang menjeratku sejak pagi hari. Kemudian aku pergi mengamen untuk penghasilan tambahan sebagai penyambung hidup. Tidak pernah aku hiraukan panasnya sengatan mata hari serta dinginnya malam serta polusi yang dapat merusak paru-paruku. Demi sesuap nasi aku berdiri di pinggir perempatan jalan antar kota dengan tongkat kayu yang sudah usang sebagai penyangga badan ku untuk berdiri.
Satu-persatu kendaraan yang berhenti saat lampu menyala merah aku hampiri dengan senyuman yang mungkin bisa menyenangkan hati para pengguna jalan. Lantunan suaraku yang serak mengiringi langkah demi langkah yang agak tertatih-tatih karena kakiku yang cacat. Rupiah-demi rupiah aku kumpulkan demi melangsungkan hidupku. Setelah jam sepuluh malam aku pulang dengan membawa uang yang mungkin hanya cukup untuk makan sehari-hari.
Aku tinggal dibawah gubuk yang sangat sederhana , tapi aku sangat bersukur karena Tuhan masih memberiku kesehatan meskipun fisikku cacat. Aku jalani hidup dengan penuh semangat yang keras serta do’a restu dari ibuku. Kini ibu telah tiada, gak ada lagi yang memberiku petuah-petuah yang sangat bermanfaat alam hidupku. Namun perjalanan hidup dan cobaan tidak cukup sampai disini, hujan cemooh dan fitnah telah membuat kupingku terasa tebal.
Mungkin jalan lain Tuhan merencanakan sesuatu, aku tidak tahu itu. Apakah aku harus menyerah? Mungkin juga bisa, tapi aku masih punya iman dan harga diri. Aku percaya didalam kesulitan pasti ada kemudahan, didalam keterpurukan asalkan ada usaha pasti kejayaan yang aku dapat. Itulah salah satu petuah ibu ku yang aku jaga himgga akhir hidup ku nanti.
Inilah kisah hidup saudara kita, begitu berat hidup ini yang harus dia hadapi. Tapi kita bisa mengambil hikmah dari cerita ini, bahwasannya hidup itu harus penuh perjuangan dan pengorbanan, meskipun harus bersimbah luka. Dan jangan henti-hentinya kita bersukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat yang begitu besar, diantaranya adalah kesehatan dan kesempurnaan fisik.

By: EGA PUTRA

Read More..

BERSABARLAH SAUDARAKU

Kita harus bersukur diberikan kesehatan serta betapa banyak nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita. Biarpun dalam kondisi yang pas-pasan dalam hidup, namun itu jangan menjadikan kita tidak mensyukuri nikmat-Nya. Mungkin cerita ini sedikit akan memaparkan sebuah kisah perjuangan remaja cacat. Adzan dhuhur telah berkumandang aku pulang dari bekerja, dimana provesiku sebagai seorang penjual koran. Seusai melapaskan rasa lapar yang menjeratku sejak pagi hari. Kemudian aku pergi mengamen untuk penghasilan tambahan sebagai penyambung hidup. Tidak pernah aku hiraukan panasnya sengatan mata hari serta dinginnya malam serta polusi yang dapat merusak paru-paruku. Demi sesuap nasi aku berdiri di pinggir perempatan jalan antar kota dengan tongkat kayu yang sudah usang sebagai penyangga badan ku untuk berdiri.
Satu-persatu kendaraan yang berhenti saat lampu menyala merah aku hampiri dengan senyuman yang mungkin bisa menyenangkan hati para pengguna jalan. Lantunan suaraku yang serak mengiringi langkah demi langkah yang agak tertatih-tatih karena kakiku yang cacat. Rupiah-demi rupiah aku kumpulkan demi melangsungkan hidupku. Setelah jam sepuluh malam aku pulang dengan membawa uang yang mungkin hanya cukup untuk makan sehari-hari.
Aku tinggal dibawah gubuk yang sangat sederhana , tapi aku sangat bersukur karena Tuhan masih memberiku kesehatan meskipun fisikku cacat. Aku jalani hidup dengan penuh semangat yang keras serta do’a restu dari ibuku. Kini ibu telah tiada, gak ada lagi yang memberiku petuah-petuah yang sangat bermanfaat alam hidupku. Namun perjalanan hidup dan cobaan tidak cukup sampai disini, hujan cemooh dan fitnah telah membuat kupingku terasa tebal.
Mungkin jalan lain Tuhan merencanakan sesuatu, aku tidak tahu itu. Apakah aku harus menyerah? Mungkin juga bisa, tapi aku masih punya iman dan harga diri. Aku percaya didalam kesulitan pasti ada kemudahan, didalam keterpurukan asalkan ada usaha pasti kejayaan yang aku dapat. Itulah salah satu petuah ibu ku yang aku jaga himgga akhir hidup ku nanti.
Inilah kisah hidup saudara kita, begitu berat hidup ini yang harus dia hadapi. Tapi kita bisa mengambil hikmah dari cerita ini, bahwasannya hidup itu harus penuh perjuangan dan pengorbanan, meskipun harus bersimbah luka. Dan jangan henti-hentinya kita bersukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat yang begitu besar, diantaranya adalah kesehatan dan kesempurnaan fisik.

By: EGA PUTRA

Read More..
powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme