EGA PUTRA

Saat ini banyak kita dengar suasana yang lagi memanas tentang PSSI dan VIVA tentang di sahkannya LPI (Liga Premier Indonesia). Mengapa hal tersebut bisa terjadi?, tentunya kita sebagai warga negara yang cinta terhadap persepak bolaan indonesia dapat menjawab pertanyaan ini. Bukankah disahkannya LPI dapat memajukan sepak bola Indonesia soalnya persaingan antar klub bisa semakin ketat serta dapat mencetak pemain bola yang provesional.

Tapi mengapa PSSI tidak memberikan izin terhadap LPI, tentunya itu bisa menjadi bahan pertimbangan yang mendasar bagi para petinggi PSSI. Bukannya setiap klub yang berada di bawah naungan PSSI masih menggunakan dana APBD dari daerahnya sebagai penyokong dana tetap. Sebenarnya saat inilah yang paling tepat untuk sepak bola Indonesia maju, bukan dari dana APBD tetapi dengan dana yang mandiri.

Persoalan yang paling tragis lagi adalah para pemain sepak bola di bawah naungan LPI tidak diperbolehkan mengikuti seleksi menjadi pemain Tim Nasional Indonesia, para pemain boleh dibilang sebagai pemain yang tidak sah atau amatiran. Mungkinkah ini di dalam kepengurusan PSSI ada suatu permasalahan yang tidak terbuka sehingga hanya ingin mengambil untung sendiri? Ataukah LPI itu adalah suatu lembaga persepak bolaan yang akan merugikan negara?.

Tentunya kita bisa melihat bahwa VIVA telah memberikan izin yang sah bagi LPI apa lagi VIVA selalu mementau dan memperhatikan tentang hal ini. Kita bisa ambil contoh Inggris dan Spanyol dunia sepak bola disana sangat maju pesat di bandingkan negara kita, maka dari itu kita bisa mengaca bahwasannya klub disana di biayai mandiri oleh pemilik klub itu sendiri. Itulah suatu spekulasi bagi para pemilik klub yang berani membiayai klubnya, apa lagi pemilik klub tersebut tidak hanya dari dalam negeri sendiri bahkan banyak klub yang dimiliki oleh orang luar negeri.

Bukannya merendahkan PSSI tapi hanya sebagai masukan yang membangun dan bisa memajukan sepak bola negara kita. Saat ini bangsa Indonesia khususnya para pecinta sepak bola Tanah Air yang haus akan prestasi Tim Nasional Indonesia bisa terwujud. Kita bisa merasakan antusias bangsa Indonesia untuk mendukung Timnas sangat tinggi bahkan tiket untuk masuk stadion di jual dengan harga yang sangat tinggi dapat terjual habis saat perhelatan piala AFF berlangsung. Meskipun harus kalah Timnas kita, tetapi bangsa Indonesia tetap menitipkan harapan yang besar untuk mengobati hausnya prestasi bangsa ini.

Untuk itu bersemangatlah PSSI, LPI, dan Tim Nasional Indonesia wujudkan mimpi bangsa ini agar Negara kita disegani di dunia Internasional. Kami pecinta sepak bola Indonesia mendukung mu (MY GAME IS FAIR PLAY ).


By; EGA PUTRA

Di masa sekarang ini banyak orang belum mengetahui tentang makna menghargai orang lain, apa lagi dikalangan para generasi muda saat ini. Bukannya para generasi muda adalah tulang punggung negara ini. Mulai dari sekarang kita sebagai generasi muda harus bisa menghargai orang lain.

Maka dari sinilah timbul pertanyaan; (mengapa kita harus menghargai orang lain?). ini merupakan suatu pertanyaan yang jawabannya bisa timbul dari diri kita sendiri. Tapi secara kontekstual menghargai orang lain merupakan suatu sikap atau tindakan dimana orang tersebut menghormati dan mempunyai sikap rendah hati terhadap orang lain. Tapi juga bisa diartikan sebagai suatu tindakan dimana orang tersebut bisa menerima perbedaan pendapat dengan lapang dada.

Dari sinilah suatu proses untuk menuju untuk menghargai orang lain sangat berat tetetapi harus berusaha untuk bisa kita merendahkan diri dan menghormati setiap orang. Fenomena saat ini banyak para pemuda yang kita lihat menunjukkan suatu sikap yang tidak terpuji terhadap semua orang yang lebih tua, contohnya berbicara dengan seenaknya saja, dan bukan cuma itu saja tapi masih banyak contoh yang lainnya. Bukankah banyak diajarkan di sekolah-sekolah bahwa belajar menghargai orang lain ini sangat penting, dan dari menghargai orang lain kita bisa dihargai juga oleh orang lain.

Agama Islam sangat menjunjung tinggi sikap menghargai orang lain, mulai dari menghargai orang yang lebih muda, sebaya, dan menghargai orang yang lebih tua. Untuk itu kita sebagai pemuda yang berpendidikan seharusnya kita bisa berfikir dan bisa merenungkan makna dari menghargai orang lain dan bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Apa lagi negara kita Indonesia sangat terkenal dengan kebudayaan sopan-santunnya.

Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa menghargai orang lain merupakan suatu sikap yang tercermin dalam diri kita utuk menghormati dan menerima perbedaan pendapat yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari serta harus diimplementasikan guna orang lain juga dapat menghargai diri kita.


By: Ega Putra